بسم الله الرحمن الرحيم
Hadits #1: Hak-Hak Sesama Muslim
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم : “حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ: إِذَا لَقِيْتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ، وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ، وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْهُ، وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَسَمِّتْهُ، وَإِذاَ مَرِضَ فَعُدْهُ، وَإِذاَ مَاتَ فَاتْـبَعْهُ.” رَوَاهُ مُسلِمٌ.
Dari Abu Hurairah Radiyallahu anhu ia berkata: Rasulullah Sallallahu Alayhi Wasallam bersabda: “Hak seorang muslim terhadap sesama muslim itu ada enam: jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya, jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat, jika ia bersin dan mengucapkan ‘Alhamdulillah’ maka do‘akanlah ia dengan ‘Yarhamukallah’, jika ia sakit maka jenguklah dan jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya.”
(HR. Muslim).
Penjelasan
Adab berasal dari kata أَدَبَ - أُدِبَ yang jika diletakkan kepada seseorang, berarti orang yang baik dalam akhlak maupun ilmu. Ibnu Hajar رحمه الله dalam Fathul Bari berkata, "Adab adalah melakukan segala sesuatu yang terpuji, baik perkataan/perbuatan."
Inilah yang dimaksud dengan akhlak yang terpuji dan merupakan petunjuk dari Allah Ta'ala kepada Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم dalam al-Qur-an, surah al-Qalam ayat 4, "Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung."
Kemudian Aisyah رضي الله عنها mengucapkan bahwa akhlak Rasulullah صلى الله عليه وسلم adalah al-Qur'an. Seorang ulama berkata, "Adabnya ahli agama dan ulama adalah mensucikan jiwa, memperbaiki perilaku, menjaga batas-batas agama, meninggalkan syahwat, menjauhi syubhat, membersihkan hati dan menyeimbangkan antara yang nampak dan tidak nampak."
Lalu, Imam Ghazali رحمه الله berkata, "Akhlak yang baik merupakan sifat pemimpin semua Rasul. Adapun akhlak yang tercela adalah racun pembunuh dan aib yang nyata. Akhlak yang terpuji dari seseorang merupakan gambaran hati seseorang. Hati tidak akan bersih kecuali dengan mujahadah (perjuangan)."
Tetapi hal tersebut, akan dikalahkan oleh kemalasan, sehingga berat bagi kita bermujahadah dalam rangka mensucikan jiwa dan memperbaiki akhlak. Seseorang beranggapan bahwa, akhlak tidak mungkin dirubah. Tetapi, jika benar demikian. Maka, segala nasihat dan peringatan akan batal.
Ketaatan adalah penenang hati dan pengobat jiwa, adapun kemaksiatan adalah kotoran dan penyakitnya. Obat dan penenang hati adalah ketaatan, sedangkan maksiat adalah kotoran dan penyakitnya. Lurusnya akhlak merupakan tanda jiwa yang sehat, sedangkan melencengnya akhlak merupakan tanda racun dan penyakit yang menimpa seseorang.